Begini Cara Kelola Waktu Tanpa Deadline

Waktu bukanlah soal pengelolaan, namun mengarahkan kemana energimu mengalir

Lindungi waktu kamu. Ini berarti ‘menjaga waktu’ kamu supaya tidak diambil orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan orang lain. Amankan waktu kamu dari pencuri waktu, biasanya orang-lain akan mengambil waktu kamu tanpa sadar, kamu kehabisan waktu dan energi hanya untuk orang lain, bukan untuk pekerjaanmu sendiri.

Identifikasi, tugas mana yang paling menghabiskan waktu. Cari cara mempercepat pekerjaan ini. Melakukan identifikasi sama halnya melakukan pelacakan kemana arus-energimu bermuara atau habis digunakan. Lakukan identfiikasi setiap kali kamu berfikir, bergerak dan berusaha mewujudkan keinginanmu.

Fokus energi kamu terlihat dari caramu memakai waktu. Energi itu seperti listrik di baterai, bisa terisi penuh dan akan selalu habis untuk digunakan. Energi yang terkandung dalam tubuh juga memberikan kemampuan untuk dipergunkan sebaik mungkin, melakukan produktifitas dan menghasilkan karya. Fokus energimu terlihat dari caramu memakai waktu. Sebutkan 3 kesukaan kamu, kemudian lihat berapa waktu yang kamu pakai untuk menghabiskannya.

Gunakan ‘spare time’ (waktu senggang). Kamu bisa gunakan 5 menit untuk membaca 1 halaman. 5 Menit x 12 sudah= 60 menit, bisa menghabiskan 60 halaman, setara dengan membaca 1 buku ‘how to’.

Buat perlakuan berbeda, dari segi waktu; kepada pekerjaan dan kehidupan pribadi kamu. Saya suka membuat ‘blocking time’ selama 2 jam dalam sehari untuk menulis. Saya tidak mau di ganggu oleh kawan atau chat. 2 jam sangat berarti bagi saya untuk menuangkan gagasan menjadi tulisan, tidak terganggu dan tak mau di ganggu.

Membuat ‘blocking time’, salah satu cara yang saya sukai untuk mempertahankan fokus dan konsistensi, dengan tujuan mempertajam kemampuan menulis saya sendiri.

Kamu bisa memberikan waktu untuk dirimu tanpa terganggu sesuai dengan pilihanmu, orang lain tidak akan mengerti betapa 2 jam dalam hidupmu sangat bernilai. Jika pekerjaan telah selesai, kamu bisa membuka komunikasi, selancar di dunia maya, atau nonton serial netflix.

Jika pekerjaan bisa selesai dengan cepat, kamu punya lebih banyak waktu bebas. Lupakan deadline, beri batasan waktu untuk setiap pekerjaanmu sendiri. Jika mau mandiri, penuhi setiap pekerjaan yang seharusnya kamu selesaikan, tanpa deadline,

Deadline membuat orang menyelesaikan tanpa perencanaan, ‘yang penting selesai’, deadline membuat pekerjaan tidak selesai maksimal, deadline hanya sebagai pemenuhan kewajiban formal saja. Ini berarti, menanamkan mental ‘produksi sejadinya’ tidak penuh ketelitian, hanya syarat saja.

Batasi pekerjaanmu (memberikan ukuran waktu, kapan mulai dan kapan selesai) dan penuhi dengan ukuran waktu yang sudah kamu buat, tidak perlu terburu-buru, tidak perlu tepat waktu. Kamu yang mengendalikan waktu.

Kurangi pertemuan yang menghabiskan waktu, tanpa agenda, tanpa hasil jelas. Ada banyak pertemuan dadakan yang menghabiskan waktu, mengambil seluruh waktu hanya untuk bicara masa-lalu, ini-itu namun nihil produksi. Sebaiknya dihindari jika kamu lebih sayang waktumu untuk investasi masa depan, memperbaiki diri, memperbaiki pola-waktumu sendiri.

Saya suka bertemu orang baru, tempat baru dan perbincangan soal teknologi dan filsafat. Selama pertemuan selalu ada pembicaraan atau diskusi, di sela-sela istirahat sudah saya siapkan google keep untuk mencatat perbincangan atau menulis artikel. Dalam 4 jam saya bisa menyelesaikan 2 artikel sekaligus, siap publish. Kuncinya ada di pengelolaan waktu, bukan di pertemuannya. Biasakan bekerja dalam tekanan dan gangguan. Kamu tidak butuh motivasi hanya menulis, yang kamu butuhkan adalah ‘bertanya’ dan menuliskan jawabannya; menurut kamu, pengalamanmu dan perasaanmu sendiri.

Gangguan dari luar tidak akan pernah habis, tidak bisa dihilangkan, yang kamu butuhkan hanyalah duduk, lalu menulis.

Artikel 800–900 kata sering saya selesaikan di sela-sela nongkrong, diskusi dan bertemu kawan.

Jangan prioritaskan waktumu untuk orang lain, apalagi demi mengatasi masalah orang lain. Berapa jam kamu memberikan waktumu pada orang lain, atau mengatasi masalah orang lain?

Kamu punya 24 jam dalam sehari, setidaknya 8 jam untuk tidur, selebihnya untuk aktifitas.

Berapa lama dalam sehari kamu beraktifitas? sekarang coba kalkulasikan dengan produktifitas kamu sendiri. Lebih banyak kamu memproduksi, atau terbuang sia-sia?

Setiap hari saya suka mencatat kegagalan menyelesaikan tugas atau aktifitas yang tidak terlaksana, sebelum tidur saya menuliskan hal-hal yang belum tercapai hari ini. Esoknya, saya selesaikan secepatnya, supaya bisa mengerjakan hal lain. Jika ada orang lain yang membutuhkan saya, akan saya buatkan janji, atau akan saya kabari setelah pekerjaan saya selesai. Saya tidak mau diganggu saat menulis, orang tua saya memahami itu.

Prioritaskan waktu untuk dirimu sendiri, selesaikan pekerjaan secepatnya, sisanya berikan untuk orang lain, bukan sebaliknya.

Bekerja dari jauh amat menghemat waktu. Selama 3 tahun lebih saya bekerja remote, kantor saya di luar negeri. Sebaga editor situs berita luar negeri, saya harus selalu membawa laptop kemana pun saya pergi, kendala teknis harus selesai, setiap saat siaga. Di waktu senggang saya juga punya pekerjaan menulis untuk diri saya dan teman teman saya.

Bekerja dari jauh, menghemat waktu perjalanan, biaya bensin dan kendala tempat. Saat butuh refreshing, kafe bisa menjadi tempat andalan untuk bekerja, dengan syarat kualitas internet cepat dan laptop bisa untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan sekaligus (multi-tasking).

Paradigma ‘bekerja di kantor’ sudah berubah sejak 2013, jauh sebelum wabah covid-19 muncul. Siapapun dengan kualifikasi atau kemampuan bekerja remote (biasanya pekerjaan kreatif: menulis, desain dan pembuat konsep) bisa bekerja dari rumah, perusahaan tidak perlu membayar biaya hidup karyawannya, gaji lebih banyak, dst.

Ketahui hukum Parkinson. Persingkat deadline. Begini, “ketika kamu memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan satu tugas, kamu tidak merasakan keharusan, motivasi, atau tekanan untuk bekerja dengan fokus dan intensitas. Banyak waktu terbuang sampai kamu tidak sadar pentingnya memanfaatkan waktu ini”, solusinya, buatlah deadline dua tahap, dan kerjakan secepatnya. Selebihnya, gunakan waktu untuk memperbaiki kualitas.

Metode pomodoro untuk menyelesaikan pekerjaan teknis. Cara ini sangat saya sukai, tetapkan 25 menit untuk fokus, 5 menit break, kemudian 25 menit kembali fokus, hasilnya 50 menit saya dapat menyelesaikan 1 artikel, termasuk editing dan mengumpulkan referensi.

Bisa pula digunakan untuk rapat, membuat konsep atau mencatat hal penting.

Rahasiakan apa yang kamu tahu dan kamu bisa. Ketahui apa yang kamu katakan, jangan mengatakan semua yang kamu ketahui. Batasi berkomentar. Batasi menampilkan reaksi. Batasi melihat orang lain. Media sosial hanyalah media sosial.

Kemampuan mengelola waktu bisa ditanamkan sejak sekarang, kemampuan ini bersifat internal, kamu sendiri yang mengatur dan mengelola waktu kamu, bukan orang lain atau karena deadline. Waktu yang kamu sesuaikan sendiri justru membuatmu lebih kreatif, tidak terbatas. Semakin cepat semakin baik, mampu mengendalikan waktumu sendiri adalah kemampuan, bisa dilatih sejak saat ini, jangan biarkan energimu habis tanpa produksi.

Written by varisi

Web Developer, Penulis, Artworker, Tinggal di Semarang.